Bunuh Diri Massal Pers Indonesia Jilid II
Hersu Corner SENIN, 03 DESEMBER 2018 , 23:16:00 WIB | OLEH: HERSUBENO ARIEF
TANDA-tanda pers Indonesia sedang melakukan bunuh diri massal, semakin
nyata. Pemberitaan media massa tentang Reuni 212 yang berlangsung di
Monas Ahad (2/12), membuka tabir yang selama ini coba ditutup-tutupi.
Kooptasi penguasa, kepentingan idiologi, politik dan bisnis membuat pers
menerapkan dua rumus baku, framing dan black out.
Peristiwa besar yang menjadi sorotan media-media internasional itu sama sekali tidak menarik” dan tidak layak berita, bagi sebagian besar media nasional yang terbit di Jakarta.
Sejumlah pembaca Harian Kompas pada Senin (4/12) pagi dibuat terkejut ketika mendapati koran nasional itu sama sekali tidak memuat berita jutaan orang yang berkumpul di Monas. Halaman muka Kompas bersih dari foto, apalagi berita peristiwa spesial tersebut.
Setelah dibuka satu persatu, peristiwa super penting itu ternyata terselip di halaman 15. Dengan judul Reuni Berlangsung Damai” Kompas hanya memberi porsi berita tersebut dalam lima kolom kali seperempat halaman, atau sekitar 2.500 karakter. Tidak ada foto lautan manusia yang menyemut dan memadati kawasan Monas dan sekitarnya.
Bagi Harian Kompas peristiwa itu tidak penting dan tidak ada nilai beritanya (news value). Halaman 15 adalah halaman sambungan, dan topiknya tidak spesifik. Masuk kategori berita dibuang sayang. Yang penting ada. Karena itu namanya halaman umum.” Masih untung pada bagian akhir Kompas mencantumkan keterangan tambahan Berita lain dan foto, baca di KOMPAS.ID.
Komentar Pembaca
Uji Nyali, Wefie Salam Dua Jari Bersama Jokowi
SELASA, 18 DESEMBER 2018
La Nyalla, Politik Belah Bambu Jokowi?
MINGGU, 16 DESEMBER 2018
Sering Absen Dalam Forum Internasional, Ada Apa ...
MINGGU, 09 DESEMBER 2018
”Bunuh Diri” Jurnalisme Harian Kompas
RABU, 05 DESEMBER 2018
Bunuh Diri Massal Pers Indonesia
SENIN, 26 NOVEMBER 2018
Rezim Jokowi, Negara Dengan Banyak Bos
KAMIS, 22 NOVEMBER 2018